OverclockingID – Disrupsi dalam dunia teknologi informasi terus bergulir. Kini hadir sebuah ekosistem internet yang bebas, demokratis, dan terdesentralisasi, yang juga dikenal dengan nama Web 3.0. Blockchain, kripto, dan non-fungible token (NFT) adalah beberapa istilah yang lekat dengan ekosistem tersebut.
Sadar akan perkembangan industri, bertempat di Kantor Pusat Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), PB ESI bersama dengan UniPin dan anak-anak bangsa yang turut memimpin revolusi Web 3.0, antara lain Founder & CEO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, CEO Battle of Guardians Alexander Lim, dan content creator Kapten Liong, mendiskusikan dampak, tantangan, dan peluang yang dihadirkan Web 3.0 bagi pengembang, komunitas, serta pemain gim.
Good Games Guild merupakan penyedia dan fasilitator komunitas sekaligus inkubator gim berbasis Web 3.0 yang telah berhasil menjangkau audiens mancanegara. “Edukasi dan permodalan adalah dua tantangan utama yang dihadapi oleh pengembang gim yang berada di ranah Web 3.0. Kami perlu mengadakan diskusi yang lebih intensif dengan pasar, investor, serta regulator untuk menerangkan manfaat dan kesempatan yang begitu luas yang dapat tercipta dengan adanya Web 3.0,” tutur Chief Operating Officer (COO) Good Games Guild Wilsen Tiomajaya.

Battle of Guardians, gim bergenre pertarungan atau fighting game berbasis Web 3.0 pertama di dunia dan juga fighting game pertama yang diproduksi di Indonesia, merupakan salah satu produk kekayaan intelektual atau IP yang dibesut oleh Good Games Guild. Mengusung konsep bermain dan menghasilkan uang (play-to-earn/P2E) yang tengah dijajaki gim-gim berbasis Web 3.0 lainnya, Battle of Guardians berambisi memberdayakan para pemainnya secara finansial dengan cara menyediakan sumber pemasukan tambahan. Pemain dapat mengumpulkan token dan mata uang di dalam
permainan (in-game currency) lainnya, yang memiliki nilai tukar riil dengan mata uang di dunia nyata. Dipertandingkan pada Piala Presiden Esports 2022, Battle of Guardians juga memiliki kredensial sebagai gim esports.
Alexander Lim selaku CEO Battle of Guardians mengungkapkan harapan dan cita-citanya untuk Battle of Guardians. “Karena belum banyak pelaku industri yang melirik sektor Web 3.0, kreator-kreator lokal memiliki peluang untuk dapat unjuk gigi di pasar global. Kami berharap Battle of Guardians dapat menjadi inspirasi bagi sesama pengembang gim, sekaligus mendorong kemerdekaan finansial serta literasi keuangan era baru di Indonesia melalui skema permainan P2E yang kami kembangkan.”
Berkaitan dengan terselenggaranya seminar ini, CEO UniPin Ashadi Ang mengatakan bahwa UniPin dan PB ESI senantiasa melakukan observasi dan antisipasi terhadap beragam dinamika yang tinggi agar terus mampu menghadirkan kebijakan yang akomodatif bagi pengembangan dan kemajuan prestasi esports tanah air. “Salah satunya adalah konsep-konsep dasar dan teknis Web 3.0. Untuk itu, kami menyambut baik antusiasme komunitas esports untuk menyelenggarakan forum-forum edukatif guna berdiskusi dan membahas topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan di ekosistem. UniPin juga berpesan kepada anak bangsa yang berada di lini terdepan ekosistem Web 3.0 agar menciptakan peluang yang lebih besar bagi talenta-talenta lokal untuk berkarya di panggung global,” ujarnya.