Jakarta, 5 Oktober 2020 – Pemerataan inklusi keuangan di Indonesia sangat berdampak bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat. Namun kenyataannya dewasa ini masih banyak masyarakat Indonesia belum memiliki literasi yang baik mengenai lembaga jasa keuangan, serta memiliki akses yang terbatas terhadap layanan keuangan formal dan layanan keuangan digital. Selain itu, pandemi COVID-19 juga mengakibatkan pelemahan aktivitas ekonomi, yang terjadi akibat pembatasan sosial yang menekan kinerja sektor keuangan.
Untuk itu, memasuki bulan Oktober, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan terkait secara serentak di seluruh Indonesia melangsungkan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) bertema “Satukan Aksi Keuangan Inklusif Untuk Indonesia Maju.” Pada kesempatan ini, LinkAja sebagai uang elektronik nasional turut berpartisipasi bersama sekitar 300 peserta dari kategori perbankan, pasar modal, asuransi, pembiayaan, pegadaian, fintech, dan e-commerce pada rangkaian kegiatan yang dilakukan secara virtual melalui website http://www.bik2020.id/, terhitung dari tanggal 1 hingga 31 Oktober 2020.
Tujuan diadakannya BIK adalah untuk mengkampanyekan budaya menabung di berbagai sektor industri jasa keuangan, mempublikasikan dan mengoptimalkan program – program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen, meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan/atau jasa layanan keuangan, mendorong pembukaan rekening, pemberian kredit/pembiayaan serta penggunaan produk dan/atau jasa layanan keuangan, serta mendukung pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas oleh Pemerintah untuk meminimalkan dampak pandemi COVID-19 dan membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat.
Pada kesempatan ini, LinkAja sebagai Lembaga Jasa Keuangan turut berpartisipasi dengan menghadirkan berbagai upaya publikasi serta insentif produk keuangan, diantaranya melalui kegiatan edukasi keuangan syariah dan industri halal yang dilakukan oleh Layanan Syariah LinkAja bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), kegiatan literasi keuangan digital syariah di lingkungan Pondok Pesantren di Kota dan Kabupaten Bogor bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, publikasi literasi dan inklusi keuangan syariah digital melalui Sharia Economic Talk di Metro TV yang menghadirkan Direktur Utama LinkAja sebagai narasumber, publikasi literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendorong penggunaan transaksi elektronik pada use case di sektor telekomunikasi, modern retail, pasar tradisional, transportasi secara nasional melalui berbagai media publikasi, penjualan produk atau layanan jasa keuangan berinsentif melalui berbagai promo menarik untuk beragam produk keuangan, serta kehadiran LinkAja pada booth virtual di pameran virtual yang diselenggarakan di BIK OJK 2020 selama 1 Oktober – 31 Oktober 2020.
Untuk semakin memeriahkan momentum BIK OJK ini, LinkAja memberikan berbagai promo menarik, diantaranya:
- Promo pengajuan buka rekening BRI di aplikasi LinkAja, dan dapatkan saldo LinkAja s.d. Rp 100,000
- Promo investasi reksadana syariah BNI Asset Management dan Schroder Investment Management di menu aplikasi LinkAja mendapat bonus 15%
- Cashback sebesar 22% kerja sama LinkAja dengan Bank Mandiri pada merchant lokal dan modern retail tertentu (SnK berlaku)
- Cashback Rp 20,000 dengan minimal transaksi Rp 100,000 menggunakan Indodana Paylater
- Cashback Rp 15,000 dengan minimal transaksi Rp 200,000 menggunakan Kredivo Paylater
- Promo pembayaran dan pembelian melalui Direct Debit BRI dengan cashback 50% maksimal Rp 25,000 di merchant, dan cashback 5% maksimal Rp 20,000 untuk pembayaran tagihan
- Promo beli asuransi kesehatan dengan cashback 20%
- Promo InvestAsik cashback 100% + tambahan saldo bonus LinkAja 10%
- Cashback 20% dengan minimal transaksi Rp 100,000 menggunakan BRI Ceria Paylater
Haryati Lawidjaja, selaku Direktur Utama LinkAja mengatakan, “Sejak awal diluncurkan, LinkAja memiliki tujuan besar untuk mendorong inklusi keuangan dan ekonomi, demi mewujudkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yg maju dan sejahtera melalui keekonomian yg mandiri. Partisipasi kami dalam program BIK OJK kali ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami dalam memberikan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terutama segmen unbanked dan underbanked yang selama ini belum tersentuh oleh layanan keuangan. LinkAja melihat pentingnya kolaborasi dengan seluruh instrumen Perbankan maupun Lembaga Bukan Bank untuk menjangkau masyarakat underbanked dan unbanked, agar kami dapat menjadi akselerator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan mendorong inklusi keuangan dan ekonomi dengan fokus di segmen ultra micro dan mass market.”
“Kami harap dengan ekosistem LinkAja yang holistik dan jaringan yang luas hampir di seluruh Indonesia, seluruh masyarakat tanpa terkecuali bisa mendapatkan hak mereka dalam memperoleh akses terhadap layanan keuangan digital, untuk dapat hidup lebih sejahtera,” tambahnya.
Hingga saat ini, LinkAja telah memiliki lebih dari 57.000.000 pengguna terdaftar dan telah dapat digunakan di lebih dari 600,000 merchant lokal dan lebih dari 280,000 merchant nasional di seluruh Indonesia, 134 moda transportasi, lebih dari 500 pasar tradisional, lebih dari 14,000 partner donasi digital, 1.600 e-commerce, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu. Selain itu, LinkAja juga dapat digunakan di lebih dari satu juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo, yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia yang membutuhkan alat pembayaran elektronik berlandaskan kaidah syariah, terutama mengingat Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, LinkAja menghadirkan Layanan Syariah LinkAja yang merupakan uang elektronik syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk memfasilitasi berbagai jenis pembayaran sesuai kaidah syariat Islam.
Di dalam ekosistem holistiknya saat ini, hingga pertengahan bulan September 2020, Layanan Syariah LinkAja telah dapat dinikmati di seluruh Indonesia dengan ekosistem khusus Syariah yang telah dibangun di 69 Kotamadya dan 273 Kabupaten, yang mencakup masjid, lembaga amil zakat, pusat kuliner halal, modern retail lokal, pesantren, bank syariah, sekolah Islam, dan Universitas Islam. Hingga saat ini Layanan Syariah LinkAja telah memiliki lebih dari 800.000 pengguna terdaftar, yang akan terus meningkat sejalan dengan adanya komitmen dari beberapa partner strategis seperti pemerintah daerah dan institusi lainnya untuk berkolaborasi demi perluasan ekosistem digital Syariah di seluruh Indonesia.