Membangun Talenta AI Muda Indonesia: Inisiatif Samsung dalam Program Solve for Tomorrow 2024

OverclockingID – Samsung berkomitmen mendukung generasi muda Indonesia dengan menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya kecerdasan buatan (AI) bagi pelajar dan mahasiswa. Fokusnya adalah pada pengadopsian inovasi dan penerapan AI yang bermanfaat. Meskipun teknologi AI memiliki potensi ekonomi yang besar, tantangan utama yang harus diatasi adalah kekurangan talenta dengan keterampilan AI yang memadai. Menurut survei, 81% profesional IT optimis mereka dapat mengintegrasikan AI ke dalam pekerjaan mereka, namun hanya 12% yang memiliki pengalaman mendalam dalam bekerja dengan teknologi ini.

Sebuah studi menunjukkan bahwa 90% siswa dan 72% pekerja di Asia Tenggara telah memanfaatkan AI dan merasakan dampaknya. Mereka merasakan peningkatan efisiensi kerja, peningkatan kualitas hasil, serta lahirnya ide-ide inovatif. Meski demikian, tiga tantangan utama dalam adopsi AI adalah kurangnya pemahaman tentang teknologi ini, minimnya talenta yang mahir dalam AI, dan kekhawatiran terkait risiko yang mungkin ditimbulkan oleh AI.

World Economic Forum menekankan bahwa untuk mempersiapkan talenta AI dan mengatasi kekurangan tenaga kerja di bidang ini, pendidikan tentang AI harus dimulai sejak dini. Sistem pendidikan perlu beradaptasi agar generasi muda siap menghadapi masa depan yang didorong oleh teknologi, sekaligus membantu siswa belajar berdampingan dengan AI.

Fikri Arif Wicaksana, Lead Mentor Extra Class AI pada program SFT 2024, menegaskan bahwa AI adalah teknologi yang mempermudah hidup kita dan berpotensi mengubah cara kita beraktivitas sehari-hari. Dengan membekali anak-anak muda Indonesia, AI dapat menjadi alat yang mampu menghadapi tantangan, meningkatkan kualitas hidup manusia, dan membawa manfaat lainnya. Samsung Solve for Tomorrow hadir sebagai platform yang memberikan pembelajaran sekaligus kompetisi STEM yang komprehensif. Menurut Fikri, SFT adalah kesempatan emas bagi anak muda Indonesia untuk mempelajari AI dan meraih kompetensi yang bermanfaat, baik untuk masa kini maupun masa depan.

Melalui program ini, Samsung berusaha membina generasi pemikir inovatif yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Tujuan utamanya adalah menginspirasi dan memberdayakan generasi muda menjadi pemecah masalah dan inovator menggunakan teknologi serta pemikiran kreatif. Tahun ini, lebih dari 600 tim (2.400 peserta) mendaftar untuk mengikuti SFT, dan sebanyak 537 tim (2.148 peserta) berhasil melanjutkan ke babak penyisihan untuk mengikuti Workshop Design Thinking. Dari babak semifinal, 15 tim dari setiap kategori akan dipilih oleh juri untuk maju ke babak final.

Program SFT yang kedua ini telah mencapai babak semi-final setelah melalui evaluasi berdasarkan kriteria dan concept paper yang disempurnakan dengan pembelajaran Design Thinking. SFT mengumumkan total 80 tim dengan 273 peserta yang terdiri dari 40 tim dari kategori SMA, SMK, MA, dan 40 tim dari kategori mahasiswa D3, D4, dan S1 yang berhasil lolos ke babak semifinal, yang akan berlangsung dari 18 Agustus hingga 2 Oktober 2024. Jumlah tim dan peserta semifinal tahun ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Tahun ini, 53% tim yang lolos ke semi final memilih tema Lingkungan dan Keberlanjutan, menjadikannya tema yang paling banyak diminati. Sebanyak 28% peserta memilih tema Kesehatan dan Kesejahteraan, sementara 20% lainnya memilih tema Pendidikan dan Pembelajaran. Delapan puluh tim dengan ide-ide kreatif dan inovatif yang mengusung ketiga tema tersebut akan dibimbing oleh mentor-mentor dari Samsung Electronics Indonesia, Samsung R&D Institute Indonesia, dan mitra operasional SFT 2024. Mereka juga akan mengikuti kelas AI yang menitikberatkan pada materi AI for Designer sebagai tambahan pembelajaran, yang fokus pada optimalisasi desain prototipe untuk produk hardware dan software, serta membantu siswa menerapkan proyek berbasis AI. Kelas ini bertujuan memperkaya pengetahuan peserta mengenai penerapan AI dalam pengembangan solusi inovatif, khususnya dalam desain prototipe.

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa AI telah dirasakan manfaatnya oleh berbagai kalangan, termasuk pelajar SMA dan mahasiswa, untuk memaksimalkan aktivitas dan pembelajaran mereka. “Program Samsung for Tomorrow tahun ini dirancang untuk menjadi platform yang membekali peserta dengan keterampilan implementasi AI dengan bimbingan dari pakar dan mentor, serta penggunaan AI yang baik dan beretika. Dengan demikian, mereka dapat memaksimalkan keterampilan ini untuk berinovasi dan mempersiapkan karier mereka di masa depan.”