OverclockingID – Era digital yang ditandai dengan penggunaan internet dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, ternyata masih dibayangi dengan kesenjangan digital yang nyata di dunia. Dalam Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menekankan mengenai hal tersebut.
Sesuai data Bank Dunia pada 2019, terdapat sekitar 94 juta orang dewasa di Indonesia yang tidak dapat mengakses internet di perangkat seluler. Sedangkan berdasarkan Report Digital Indonesia 2022 dari Hootsuite dan We Are Social, terdapat sekitar 26,3% masyarakat Indonesia usia 16-64 tahun yang belum menjadi pengguna internet.
“Kesenjangan digital masih menjadi tantangan di dunia dan Indonesia. Masalah konektivitas menuntut Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bekerja lebih keras dalam menyediakan infrastruktur digital yang stabil dan kuat,” ujarnya dalam sidang kedua DEWG G20, Selasa (17 Mei 2022), dikutip dari website Kemenkominfo.
Merasakan Manfaat Transformasi Digital
Selama masa pandemi Covid-19, perubahan tingkah laku masyarakat terjadi sangat drastis. Pandemi juga menjadi pemicu akselerasi transformasi digital. Namun dengan berbagai hal yang bisa dilakukan menggunakan internet, masyarakat, khususnya yang masih awam dengan internet, perlu berhati-hati dan memilah informasi yang dikonsumsi dari internet.
Jika dimanfaatkan dengan baik, internet bisa memberikan dampak baik. Contohnya bagi UMKM yang go online. UMKM yang melakukan go online dinilai yang paling mampu menghadapi tantangan dan perubahan selama pandemi, serta bisa merasakan secara langsung manfaat dari transformasi digital.
Dengan berjualan melalui platform digital, UMKM tidak lagi terbatas lokasi fisik dan bisa menjangkau konsumen secara lebih luas. Perluasan target pasar pun menjadi salah satu manfaat terbesar yang dirasakan UMKM dalam pemanfaatan internet secara positif. Belum lagi, omzet yang mereka dapatkan juga meningkat hingga 80% sejak masuk ke platform digital.