OverclockingID – Dalam menyambut perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia. Saya akan membagikan pengalaman saya sebagai seorang jurnalis yang telah memberitakan tentang inovasi dan teknologi terbaru dari Acer selama ini. Sejak tahun 2018, saya telah terlibat dalam penelusuran dan pelaporan berita seputar perkembangan laptop Acer, sebuah perjalanan yang tidak hanya memperkaya wawasan saya tentang teknologi, tetapi juga menghadirkan tantangan yang menarik dan pembelajaran yang berharga.
Memulai perjalanan ini pada tahun 2018, saya masih ingat betul bagaimana laptop Acer saat itu telah menjadi sorotan. Laptop yang pertama kali saya liput adalah laptop gaming dari Acer yang bernama Acer Predator Triton 700. Predator Triton 700 merupakan laptop gaming tertipis (pada saat itu) yang mampu menampung GPU performa tinggi NVIDIA® GeForce® GTX 1080 (overclockable) dan prosesor Intel Generasi ke-7 dengan chassis aluminium tipis berukuran 0,9 inci (0,74 inci). Untuk pengalaman gaming yang lebih mendalam, Predator Triton 700 menawarkan visual cemerlang, VR-ready dan layar IPS Full HD 15,6 inci yang mendukung NVIDIA® G-SYNC ™ untu gameplay yang halus.
Selain laptop gaming, Acer juga gencar menghadirkan laptop tipis, ringan, dan memiliki performa tinggi. Seri laptop tersebut dinamakan dengan Swift series. Swift series cukup diminati di pasaran terutama oleh Anak Muda karena bobotnya yang ringan dan juga daya tahan baterai yang awet.
Namun, perjalanan Acer tidak selalu mulus. Selama bertahun-tahun, saya juga menyaksikan tantangan yang dihadapi perusahaan ini. Seperti persaingan ketat dalam pasar yang terus berkembang, Acer harus terus beradaptasi dan menghadapi persaingan dengan brand lain yang makin lama makin kompetitif.
Salah satu cara dalam menghadapi persaingan yang makin ketat tersebut, Acer mulai merambah ke kancah esports dengan menghadirkan sebuah kompetisi esports terbesar yang bernama Acer Predator league, yang masih diselenggarakan hingga saat ini. Strategi ini berhasil menggaet pengguna baru yang berasal dari para gamer, yang sangat antusias setiap kali Acer menghadirkan laptop gaming terbarunya.
Setelah sukses di sektor gaming dan esports. Acer tak lantas besar kepala, Acer tetap mendengar dan merespon perhatian warga dunia terhadap masalah lingkungan dengan meluncurkan laptop Acer Aspire Vero, sebuah green PC yang terbuat dari material daur ulang plastik yang telah dipakai konsumen, atau plastik post-consumer recycled (PCR).
Sebagian besar komponen laptop Acer Aspire Vero terbuat dari material yang ramah lingkungan. Pada bagian sasis, Acer menggunakan plastik PCR sebanyak 30%, sementara pada bagian keyboard terdapat 50% elemen plastik PCR yang menghemat sekitar 21% emisi lingkungan dari penggunaan plastik murni. Tidak berhenti di sana, 99% panel layarnya terbuat dari panel yang dapat didaur ulang.
Saat ini, pada tahun 2024, saya bisa melihat betapa jauhnya perjalanan Acer sejak saya pertama kali terlibat dalam meliput berita tentang perusahaan ini. Saya menyadari bahwa perjalanan Acer masih terus berlanjut, dan saya dengan antusias menantikan apa yang akan datang di masa depan. Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi, saya yakin bahwa Acer akan tetap menjadi pemain kunci dalam industri teknologi, dan saya akan tetap terus melaporkan semua inovasi yang nantinya dihadirkan oleh Acer kedepannya.